Puasa Bengkel Empati Sosial
Pernahkah Anda merasa lapar karena memang tidak ada makanan untuk dimakan? Jutaan saudara-saudara kita di Indonesia tiap hari bergelut dengan kelaparan. Sekira 15 juta warga bangsa masih didera kemiskinan dan selalu dihantui ketakutan dengan apa yang akan dimakan esok hari.
Puasa adalah metode yang ditawarkan Tuhan untuk mengembangkan empati sosial, agar setiap orang mengalami bagaimana merasa lapar, meskipun dia orang kaya, berlimpah harta dan materi. Puasa adalah cara Tuhan mendidik manusia untuk mengembangkan kepekaan sosial. Seseorang yang tidak pernah merasa lapar tidak akan pernah bisa memahami pahitnya kemiskinan.
Karena itu, Nabi menyatakan bahwa “Sebaik-baik sedekah adalah di bulan Ramadan”. Dalam hadits yang diriwayatkan Turmudzi, Rasulullah bersabda, “Barang siapa memberi buka kepada orang berpuasa, maka baginya pahala serupa yang diberikan kepada orang yang berpuasa, tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang puasa itu.”
Tentu saja pesan puasa bukanlah menunda kelaparan sesaat kemudian melampiaskannya saat berbuka, tetapi menjelmakan semangat puasa ke dalam seluruh kehidupan kita. Memberikan sedekah kepada fakir miskin juga bukan sekadar tindakan karitatif atau santunan sesaat, tetapi bagian dari proses untuk membebaskan mereka dari kemiskinan. Artinya, setiap orang yang bernaluri puasa harus bekerja untuk menegakkan sistem dan struktur yang memungkinkan keadilan ekonomi berlangsung sehingga kemiskinan berkurang dan orang lapar makin sedikit.
Inilah keistimewaan puasa
hmm,,bulan puasa memang penuh makna sobat :),,, pertamax pertama buat tulisan ini,,sip ^^
yaps betul
karena puasa juga kita bisa sedikit merasakan yg mereka (duafa) rasakan tiap menit dan tiap detik
aku sendiri jga bersukur karena aku di kasih kesempatan menjadi orang yg sedikit merasa bahagia di antara mereka (duafa)
met menyantap makan sahur plend
hu'um
kita semua harus bersyukur
kita tak merasa lapar haus dan dahaga setiap saat seperti kaum duafa.
majuterus blogger insdonesia