3:16 PM | Posted by bhotol™
Adolf Hitler ternyata pernah memesan boneka seks untuk tentaranya. Pemimpin Nazi itu cemas karena banyak prajuritnya yang terserang penyakit kelamin. Tentara Hitler kena penyakit itu gara-gara sering berhubungan seks dengan pelacur di Prancis. Klaim tersebut diungkap oleh Graeme Donald. Penulis itu membuka ‘rahasia’ Hitler lewat bukunya berjudul Mussolini’s Barber, a compilation of bizare stories connected with the biggest events of history.
Dalam buku itu, Donald mengungkapkan para ilmuwan Nazi diperintahkan Hitler untuk membuat boneka seks. Tujuannya, agar para tentaranya terhindar dari penyakit kelamin. Proyek boneka seks ini dimulai 1940 dengan nama proyek, “Borghild Project”.
Hitler memesan boneka seks ini setelah mendapat laporan dari Kepala SS –pasukan khusus Nazi–, Heinrich Himmler. “Bahaya terbesar di Paris adalah pelacur. Mereka ada di mana-mana, bar, tempat dansa dan hampir di penjuru kota,” begitu tulis Himmler. Dia juga membuat catatan, sudah saatnya kita mencari solusi soal ini.
Menurut Donald, Hitler lalu menyetujui pembuatan boneka seks yang berambut pirang dan bermata biru. Ukurannya kecil dan tak menyita banyak tempat di ransel para serdadu.
Boneka seks ini diuji coba di sebuah barak. Ternyata sukses, Himmler terkesan betul dengan boneka pirang itu, dia lalu memesan 50 biji untuk pasukannya.
Pada 1942, proyek ini ditutup karena banyak tentara yang malu membawa boneka seks ini. Apalagi bila sampai ditangkap oleh tentara sekutu. Seluruh barang bukti proyek ini hancur ketika Dresden dibom oleh sekutu.
sumber
Jika anda menyukai artikel-artikel diblog ini, anda bisa membagikannya ke teman-teman anda melalui jejaring sosial atau juga bisa belangganan melalui rss dan email dengan klik icon-icon diatas yang sengaja ora-aneh | wis lazim sediakan di atas untuk berbagi dan berlanggan !
Anda juga dapat menyebar luaskan semua artikel Update ora-aneh | wis lazim apabila artikel ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan Asal Copy Paste !!!.

Posted by bhotol™
on 3:16 PM. Filed under
fakta,
sejarah
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0.
Feel free to leave a response